Kamis, 23 Agustus 2007

Jumat, 20 Juli 2007

Selasa, 03 Juli 2007

DIJUAL UNTUK SOSIAL

Pedang & guci ini dijual (dimaharkan) dengan harga relatif murah yaitu Rp. 3 jt per pedang (nego) .Hasil dari penjualan ini akan digunakan untuk membantu anak-anak korban gempa bumi di daerah kami (di Bantul) untuk biaya sekolah.
Banyak sekali orang tua mereka yang sudah tidak mampu lagi untuk membiayai anak-anak mereka disebabkan berbagai hal yaitu ; kondisi cacat , rumah hancur , minimnya bantuan , hancurnya sarana belajar, kurangnya makanan , dll.
Hampir setiap hari kami melihat mereka merintih karena kesulitan-kesulitan tersebut sampai saat ini .
Untuk itu kami tergerak untuk membantu mereka dengan menjual barang-barang kuno ini.

* MOHON DOA & PERHATIANNYA *

nama : SARWOKO (WOKO)
alamat: Karang Bendo 12a , Rt o7, Rw o3 , Banguntapan, Bantul
telp : o274- 7171648 , 081328165589
no. Rekening : BCA . 4560688381 a/n. SARWOKO PRIHARSANTO

Minggu, 01 Juli 2007

NAMA, ALAMAT,NOMOR TELEPON

NAMA : SARWOKO (WOKO)
ALAMAT : Karang Bendo 12a Rt 07/ Rw 03 , Banguntapan, Bantul.
TELP : 0274- 7171648 , hp 081328165589
NO. REKENING : BCA . 4560688381 . a/n SARWOKO PRIHARSANTO

SEJARAH GUCI

Guci tsb saya dapatkan kenang-kenangan dari Kepala Suku Dayak. Beliau mengatakan bahwa guci tsb adalah peninggalan/warisan dari nenek moyangnya. sedikit cerita bahwa nenek moyang dari suku Dayak adalah dari Dinasty Khan (Dinasty china abad XII).

Sabtu, 30 Juni 2007

SEJARAH PEDANG

Pedang ini kami (3 orang) temukan dalam tanah di Kalimantan Tengah,tepatnya di kota kecil & pelosok yaitu kota Muara Teweh pada tahun 1996. saya temukan pedang tersebut didalam tanah, didalam 2 peti besi dalam kedalaman 1,5 meter.
Adapun isi yg ada dalam peti yaitu ;
1. 52 buah emas batang murni
2. 40 buah pedang samurai (kaku)
3. 17 buah pedang samurai (lentur) ada SERTIFIKAT dalam gagang pedang
setelah pedang ini kami temukan , kami serahkan semua ke Kepala Suku Dayak. Dan setelah masa habis kerja kami selama 6 bulan, dan kami akan pulang, pedang tersebut diserahkan kembali ke kami bertiga oleh kepala suku Dayak sebagai kenang-kenangan. kecuali Emas batangan, karena Emas tsb merupakan warisan dari Jepang ketika jepang tinggal di kota Muara Teweh pada masa perang.

KURSI HB VII


KETERANGAN :